nusakini.com - Olivier Giroud mengatakan keputusannya untuk meninggalkan Chelsea ke AC Milan adalah pilihan yang tidak susah, karena sang striker merasa kiprahnya di Stamford Bridge berjalan makin sulit.

Penyerang juara Piala Dunia 2018 itu mengakhiri masa sembilan tahun di sepakbola Inggris pada bursa transfer musim panas kemarin, dengan eks bintang Arsenal itu memilih untuk menghadapi tantangan baru di Italia.

Ia sukses memenangkan Piala FA, Liga Europa dan Liga Champions bersama Chelsea, namun dengan meningkatnya persaingan di lini depan klub maka mau tak mau pemain berusia 34 tahun itu pergi.

Menjelaskan kepada Telefoot mengapa ia meninggalkan Chelsea demi Milan, Giroud mengatakan: "Saya menyukai Liga Primer, namun pada titik tertentu, saya harus membuat keputusan."

"Saya memberi tahu [Thomas] Tuchel bahwa tiga bulan terakhir terlalu sulit."

"Pilihan yang jelas bagi saya untuk meninggalkan Chelsea, saya pindah dengan emosi besar atas semua momen yang kami alami. Beberapa bagus, beberapa lainnya tidak begitu bagus, tapi kami memenangkan tiga gelar penting."

Periode Giroud di Inggris ditandai dengan capaian 105 gol bersama Arsenal dan 39 gol bagi Chelsea, dengan membuat penampilan lebih dari 370 laga bersama dengan dua klub London tersebut.

Ia langsung membuktikan ketajamannya bersama Milan, dengan mencatat dua gol dalam empat pertandingan awal.

Pemain internasional Prancis itu bermitra dengan striker beteran lainnya yakni legenda hidup Swedia berusia 39 tahun, Zlatan Ibrahimovic, dan Giroud meyakini kombinasi keduanya bisa mewujudkan target realitsis bagi skuad Rossoneri yang ambisius.

Ia menambahkan: "Zlatan adalah legenda dan akan ada persaingan nyata di antara kami."

"Saya bisa mencetak sedikitnya 15 gol, itulah yang saya harapkan. Jika saya bermain di setiap pertandingan, itulah yang saya harapkan."

"Semoga [kami bisa memenangkan Scudetto], kami punya kualitas dan skuad yang dihuni para pemain muda. Ini adalah target yang jelas kami miliki." (gi/om)